Probolinggo (19 September 2024) – Perum Perhutani Probolinggo terus memperkuat kontribusinya dalam dunia pendidikan, terutama dalam bidang kehutanan, dengan memberikan peluang bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kehutanan dan mahasiswa luar Jawa untuk melaksanakan praktek lapangan. Program ini bertujuan memberikan pemahaman mendalam terkait pengelolaan dan pelestarian hutan secara berkelanjutan.
Kepala Perum Perhutani KPH Probolinggo, Aki Leander Lumme, S.Hut, menyatakan bahwa program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial Perhutani dalam mendukung peningkatan kompetensi generasi muda, khususnya di bidang kehutanan.
“Perhutani Probolinggo sangat mendukung pembelajaran praktis di lapangan bagi siswa SMK dan mahasiswa luar Jawa. Ini merupakan kesempatan bagi mereka untuk terjun langsung ke dalam pengelolaan hutan secara profesional dan berkelanjutan, yang tentunya sangat berbeda dengan pembelajaran teoretis di kelas. Kami berharap, dengan praktek ini, mereka dapat memahami tantangan nyata di dunia kehutanan, ” ujar Aki Leander Lumme, S.Hut.
Lebih lanjut, Aki Leander Lumme, S.Hut. menambahkan bahwa siswa dan mahasiswa yang mengikuti program ini akan mendapatkan pelatihan terkait berbagai aspek ilmu kehutanan, mulai dari penanaman, pemeliharaan hutan, hingga pengawasan terhadap ancaman kerusakan hutan seperti perambahan ilegal dan kebakaran hutan.
Baca juga:
Tony Rosyid: Demokrat, Berhentilah Meratap
|
Salah satu peserta program, Jesica, siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda, mengaku sangat antusias mengikuti praktek ini. Menurutnya, kesempatan untuk belajar langsung di kawasan hutan yang dikelola Perhutani merupakan pengalaman yang sangat berharga dan akan sangat bermanfaat bagi masa depannya di dunia kehutanan.
“Praktek di lapangan ini sangat membantu kami untuk lebih memahami bagaimana cara mengelola hutan yang baik. Kami belajar cara melakukan inventarisasi hutan, mengelola persemaian, hingga mengidentifikasi masalah yang sering terjadi di hutan. Ini benar-benar pengalaman yang luar biasa dan tidak bisa didapatkan hanya dari buku, ” ungkap Jesica.
Senada dengan itu, Carlo, mahasiswi dari Politeknik Pertanian Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur, yang juga turut serta dalam praktek lapangan ini, mengatakan bahwa program ini memberikan wawasan yang sangat luas tentang bagaimana pengelolaan hutan di Jawa.
“Sebagai mahasiswa luar Jawa, kami sangat berterima kasih kepada Perhutani Probolinggo yang telah membuka peluang ini. Di sini, kami bisa melihat langsung bagaimana pengelolaan hutan di Jawa yang terbilang lebih intensif dibandingkan dengan daerah asal kami. Ini memberikan kami banyak pembelajaran baru, terutama dalam menghadapi permasalahan yang mungkin berbeda di wilayah kami nanti, ” kata Carlo.
Program praktek lapangan ini juga dilengkapi dengan pendampingan dari tenaga ahli Perhutani, sehingga peserta dapat belajar langsung dari para profesional di bidang kehutanan. Ke depan, Perhutani Probolinggo berencana untuk terus mengembangkan program ini dan memperluas jangkauannya agar lebih banyak siswa dan mahasiswa yang dapat merasakan manfaatnya.
Aki Leander Lumme, S.Hut. berharap program ini dapat menjadi jembatan bagi para siswa dan mahasiswa untuk menjadi agen pelestarian lingkungan dan hutan di daerah masing-masing.
“Kolaborasi seperti ini sangat penting agar generasi muda semakin peduli dan terlibat dalam upaya menjaga kelestarian hutan Indonesia, ” pungkasnya.@Red.