Probolinggo - Perhutani (16/10/2024) Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pendidikan kehutanan dengan berkontribusi berbagi ilmu pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) kepada siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda,
Sebagai bagian dari upaya memperkuat kapasitas calon-calon tenaga ahli muda di bidang kehutanan, bertempat di Kawasan Hutan petak 15C tanaman pinus tahun 2010 KU III wilayah Resort Pemangkuaan Hutan (RPH) Sukapura, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukapura, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Probolinggo, pada Selasa (15/10/2024).
Kegiatan pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) dimentori oleh Kepala Resort Pemangkuaan Hutan (KRPH) Sukapura Suwito dan jajaran, serta dikawal langsung oleh Kepala Urusan Tehnik Kehutanan (Kaur TK) BKPH Sukapura Sugeng Widodo, dan diikuti segenap rombongaan belajar siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda, yang diajak terjun langsung ke lapangan untuk praktik dan pembelajaran sebagai bimbingan Perencanaan Sumber Daya Hutan bidang Pemeliharaan.
Kegiatan tersebut berfokus pada pengenalan dan praktik langsung terkait teknik pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP), yang menjadi kunci keberhasilan dalam kegiatan pemeliharaan tanaman pinus dan pengelolaan hutan berkelanjutan.
Penjarangan tanaman pinus merupakan fondasi utama dalam memperbaiki kualitas tegakan tanaman pinus yang ada, guna meningkatkan kualitas pohon kedepan hingga masa tebang (akhir daur).
Kepala Perhutani KPH Probolinggo Aki Leander Lumme, S.Hut saat dikonfirmasi di tempat berbeda menyatakan pentingnya transfer ilmu kepada generasi muda sebagai investasi jangka panjang dalam menjaga kelestarian hutan Indonesia.
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Sulfikar Amir
|
“Penjarangan merupakan tindakan silvikultur terhadap tegakan hutan tanaman dengan tujuan untuk memperoleh tegakan yang sehat, kualitas kayu yang baik pada akhir daur sehingga hasil produksi penjarangan hutan bukan merupakan tujuan utama tetapi merupakan hasil antara tindakan silvikultur”, tuturnya.
Dalam pelatihan dan pembelajaran pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) ini, para siswa diajarkan teknik menentukan jumlah pohon yang akan dimatikan pada saat penjarangan 2 tahun yang akan dating, berdasarkan perhitungan atau berdasarkan kenyataan lapangan.
Proses menghitung rata-rata volume kayu per hektar dari hasil PCP dikalikan luas petak/anak petak juga menjadi topik penting yang disampaikan oleh Kaur TK BKPH Sukapura.
Praktik pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP) di lapangan, ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan yang akan mereka temui di dunia kerja, sehingga siswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat untuk mendukung program perencanaan dan pemeliharaan hutan di berbagai wilayah di Indonesia.
Salah satu siswa SMK Kehutanan Negeri Samarinda Jurfia Rahmadhani, yang mengikuti kegiatan ini menyampaikan apresiasinya atas kesempatan tersebut.
“Pelatihan ini memberikan wawasan yang sangat mendalam, sehingga kami mengetahui tentang bagaimana cara pembuatan Petak Coba Penjarangan (PCP), sehingga memperoleh tegakan yang sehat dan kualitas kayu yang baik pada akhir daur”, ujarnya.
Kerja sama antara Perhutani Probolinggo dan SMK Kehutanan Negeri Samarinda ini merupakan bagian dari program jangka panjang untuk mendukung pendidikan di bidang kehutanan, serta memperkuat sinergi antara dunia industri dan pendidikan.
Melalui kegiatan seperti ini, diharapkan siswa dapat mengimplementasikan ilmu yang didapat sehingga bisa berkontribusi secara signifikan dalam menjaga kualitas tanaman dan kayu yang baik dan sehat.@Red.